Monday, March 20, 2017

Gambaran Umum Tentang Energi & Lingkungan

Perkembangan pembangunan sarana dan prasarana di dunia setiap tahun semakin meningkat, begitu pula dengan perkembangan dan penerapan teknologi struktur bangunan semakin meningkat pula hampir di semua jenis bangunan, seperti: konstruksi, teknologi bahan bangunan, pengelolaan bangunan, termasuk sistem bangunan. Seiring dengan perkembangan pembangunan di berbagai negara di segala bidang, telah memberikan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan hidup. Pembangunan yang sedang dilaksanakan saat ini sangat tergantung pada penggunaan energi yang berasal dari sumber daya alam non hayati ecara berlebihan namun ketersediannya terbatas, seperti air, tanah dan hasil tambang. Kejadian ini membutuhkan sarana dan prasarana yang mampu mengatasi masalah tersebut melalui sebuah sistem yang dapat membantu dalam mengatasi masalah lingkungan agar tidak cepat rusak atau habis.

Kemampuan dan daya dukung lingkungan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup secara menyeluruh, karena sumberdaya alam yang tersedia tersebar tidak merata dan berbeda dalam mendukung perikehidupan semua makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, serta tersedianya ruang hidup dalam tingkatan tertentu. Selanjutnya dalam pemanfaatan sumberdaya alam harus dilakukan secara berkesinambungan, efektif dan efisien, serta dijaga kelestariannya, baik dalam pengembangan maupun pemeliharaannya. Selain hal tersebut diatas, pemanfatan sumber daya alam harus dilakukan secara rasional dan proporsional, serta dapat diperbaharui dengan mengembangkan metode teknik penambangan dan pengelolaannya, sehingga kelestarian alam dapat terjaga dengan baik, terbuka, berkesinambungan dan berkelanjutan, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Ketergantungan terhadap energi saat ini telah mengubah perilaku sosial masyarakat khususnya, dan sangat berdampak pada kelestarian sumber daya alam termasuk makhluk-makhluk lainnya yang ada di muka bumi. Di beberapa negara, tingkat pertumbuhan ekonomi setiap tahun semakin meningkat yang sangat berkaitan erat dan ditunjang oleh sumber daya alam yang melimpah. Maka, semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara, semakin tinggi pula kebutuhan energi dengan memanfaatkan sumberdaya alam secara besar-besaran, dan tidak terkendali. Dan pada kenyataannya, khususnya negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah belum memiliki teknologi yang memadai dalam mengelolanya, dan tidak terkecuali pada tingkat perekonomian yang cenderung tidak stabil dibanding dengan negara-negara yang bergerak di sektor industry dan jasa. Negara-negara yang memiliki sumber daya alam hayati maupun non hayati yang melimpah termasuk sumber daya manusia dengan sosial budaya yang sangat beragam dan sangat berpotensi, seharusnya secara serius sudah dapat memikirkan dan mengatasi masalah lingkungan hidup dengan menerapkan teknologi terbarukan yang terkendali dan terarah agar masalah lingkungan hidup dapat terpecahkan serta terpelihara dengan baik dan lestari.

Sebagai akibat dari penggunaan energi yang tidak terkendali dan telah menjadi isu dunia saat ini, karena penggunaan energi akan menimbulkan kekurangan energi, kerusakan lingkungan dan pemanasan global, sehingga konservasi (perlindungan dan pelestarian) energi maupun lingkungan harus segera dilakukan agar tidak terjadi kerusakan secara berkelanjutan, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini:

Isu Dunia: Kekurangan Energy, Pemanasan Global, Lingkungan dan Konservasi
(Sumber:  Makarechi, Automation Performance Index, 2007)

Kekurangan energi dan kerusakan lingkungan termasuk terjadinya pemanasan global, merupakan akibat dari aktifitas sosial ekonomi yang sangat membutuhkan energi dan saling ketergantungan antara sosial, ekonomi, energi dan lingkungan, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini:

Hubungan antara sosial, ekonomi, energi dan lingkungan

Dari gambar tersebut diatas, sangat jelas hubungan dan dampak dari aktifitas sosial dan  ekonomi yang sangat tergantung pada energi dan kerusakan lingkungan. Bahwa aktifitas atau kegiatan sosial telah menyumbang tenaga kerja untuk kegiatan ekonomi maupun energi dan memberikan emisi terhadap lingkungan sekitarnya yang mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Di lain pihak, hasil dari kegiatan ekonomi telah memberikan komoditas non energi terhadap kegiatan sosial sebagai penunjang dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari daripada kegiatan sosial. Namun, untuk menunjang kegiatan ekonomi sangat membutuhkan energi dan untuk mendapatkan energi membutuhkan biaya yang sangat besar. Kegiatan ekonomi juga akan mempengaruhi lingkungan dengan memberikan emisi yang cukup besar, sehingga akan terjadi eksternalitas atau biaya tambahan sebagai akibat dari kerusakan lingkungan. Kegiatan sosial dan ekonomi yang membutuhkan energi dan berdampak terhadap lingkungan, baik dampak positif maupun negatif yang memiliki hubugan timbal balik harus disikapi secara rasional agar terjadi keseimbangan yang berkesinambungan.
       
Berkaitan dengan pokok permasalahan tersebut diatas, bahwa perkembangan infrstruktur di di dunia saat ini mengalami kemjuan yang sangat pesat, sehubungan dengan meningkatnya investasi di bidang property dan sektor usaha, khususnya di kota-kota besar, seperti pembangunan apartemen, perkantoran, perumahan dan lainnya. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi di wilayah perdesaan, dimana penggunaan energi yang bersumber dari alam atau fosil, seperti bahan bakar minyak, batubara dan lainnya. Maka, sudah saatnya dapat dikembangkan sebuah indeks kinerja bangunan sebagai alat untuk melakukan evaluasi dan mengukur sejauh mana kinerja bangunan yang telah ada (Existing) dapat dinyatakan sebagai bangunan hijau atau ramah lingkungan (Green Building), dan merencanakan sistem pada bangunan tersebut maupun bangunan baru yang bersifat hemat energi dengan menerapkan sebuah konsep bangunan pintar (Smart Building) yang dapat digunakan oleh segenap lapisan masyarakat.

No comments:

Post a Comment