Kata “Cerdas” pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an untuk menggambarkan suatu bangunan cerdas. Seiring dengan perkembangnan teknologi informasi, dan permintaan pelayanan yang semakin tinggi dari para pemilik maupun pengguna bangunan terhadap kenyamanan dan keamanan lingkungan, sehingga tercipta sebuah konsep tentang “Bangunan Cerdas” atau lebih dikenal dengan sebutan Smart Buliding/Intelligent Building. Konsep ini lahir sebagai akibat dari meningkatnya kesejahteraan manusia dan perubahan pola hidup modern yang menuntut tingkat pelayanan dan pengelolaan lingkungan bangunan, dimana sangat mempengaruhi pada kesejahteraan dan pelayanan di tempat kerja, selanjutnya akan mempengaruhi pada produktifitas, moralitas dan kepuasan. Maka, untuk memenuhi tuntutan tersebut perlu ada bangunan cerdas yang dapat menciptakan sebuah upaya multidisiplin ilmu untuk mengintegrasikan dan mengoptimalkan struktur bangunan, sistem layanan, pengelolaan, dan lingkungan yang nyaman, aman serta hemat biaya. [J.K.W. Wong, H. Li, & S.W. Wang, 2005; Intelligent Building Research]
Bangunan cerdas dapat didefinisikan secara sistematik bahwa suatu bangunan cerdas harus memiliki informasi dan pengendalian layanan untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan para pengguna. Bangunan cerdas memiliki perangkat lunak yang dirancang secara khusus sebagai pengendali, dan perangkat keras berupa rangkaian elektronika yang terpasang pada struktur bangunan utama, serta dapat memanipulasi telekomunikasi maupun fungsi otomasi untuk memenuhi kebutuhan fasilitas yang diperlukan oleh para pengguna. Studi sistem otomasi gedung cerdas telah menjadi topik umum di seluruh dunia. Selanjutnya, bahwa hal ini akan menjadi tantangan baru bagi para desainer bangunan atau arsitek dalam merancang sebuah bangunan yang certas, efisien dan terpadu dalam struktur bangunan, termasuk sistem mekanikal dan elektrikalnya (ME). Hasil akhir dari sebuah rancang bangun tersebut, para pengguna akan mendapatkan manfaat penghematan energy. Selanjutnya, Sebuah bangunan cerdas yang memiliki sistem pengendalian otomatis, dimana pemilik maupun pengguna bangunan dapat menikmati keuntungan secara finansial dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan maupun pengelolaan. Untuk memenuhi hal-hal tersebut diatas, sebuah bangunan cerdas harus memenuhi tiga persyaratan utama [Ler, Eng Loo, 2006; Intelligent Building Automation System], yaitu:
- Bangunan harus memiliki sistem otomasi terkini untuk memantau berbagai macam fasilitas yang diperlukan, seperti pendingin udara, ventilasi, pencahayaan, keamanan kebakaran dan sebagainya, sehingga tercipta suasana lingkungan yang nyaman dan aman bagi para pengguna;
- Bangunan harus memiliki infrastruktur jaringan yang baik antar lantai gedung, sehingga arus data dapat dialirkan dengan lancar;
- Bangunan harus menyediakan fasilitas telekomunikasi yang memadai.
Konsep dasar dari suatu Bangunan Cerdas yaitu desain berkelanjutan (Sustainable Design) harus memperhatikan unsur-unsur sosial, teknologi dan lingkungan dengan mengintegrasikan beberapa sub-sistem pada bangunan secara sinergis, seperti: Sistem Otomasi Bangunan, HVAC System, Sistem Pencahayaan, Sistem Transportasi, Sistem Pencegahan Kebakaran, Sistem Keamanan, Sistem Komunikasi dan Sistem Penghematan Energi. Dengan adanya desain berkelanjutan diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam perpindahan tempat bagi para penghuni, pengguna, menyediaan sarana dan prasarana penunjang bangunan berupa perlengkapan maupun peralatan dalam bangunan, serta menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang segala kegiatan pada sistem informasi.
Konsep bangunan cerdas didasari beberapa hal yang mempengaruhi, seperti: Persaingan ketat dalam dunia usaha sangat mempengaruhi kelengkapan fasilitas bangunan yang dapat mempermudah, melancarkan, dan mempercepat segala kegiatan yang terjadi dalam suatu bangunan; Adanya tuntutan dari para pengguna bangunan terhadap kemudahan dalam pengolahan informasi, pelayanan keamanan dan keselamatan bagi para pengguna; dan Adanya tuntutan dari para pengguna bangunan terhadap kemudahan dan fasilitas dalam suatu bangunan untuk mempermudah segala kegiatan [Hakim, 2010; Evaluasi Sistem Bangunan Pintar Pada Pusat Perbelanjaan Senayan City di Jakarta].
Konsep Bangunan Cerdas yang terintegrasi secara sinergi dan terpadu yang dapat mendukung pada Sistem Bangunan Hijau sebagai salah satu cara dalam penghematan energi, penghematan biaya operasional dan memudahkan dalam pengelolaan bangunan termasuk pemeliharaannya, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Integrasi Sistem Bangunan Cerdas (Sumber: Evaluasi Sistem Bangunan Pintar, Hakim, 2010) |
MasterCeme, Agen CEME IDNPLAY Terpercaya di INDONESIA
ReplyDeletemasterceme.com
HOT PROMO :
- THR akhir Tahun 2019
- Referral 20%
- Cashback 0.3%
- Bonus Deposit Harian 5.000 / hari
Link Alternatif :
masterceme.info
masterceme.net
WA: +85578968600
Line : Masterceme
Kadangpintar: Free slot machines & online casinos 2021
ReplyDeletePlay free 제왕카지노 online casino kadangpintar slots and casino games for fun in 바카라사이트 Kadangpintar with bonus offers for ⚡️ $2000 deposit bonus.
Cool and that i have a super provide: Who Repairs House Siding house renovation financing
ReplyDelete